MAKALAH ETIKA BISNIS DAN FUNGSI MANAJEMEN PERUSAHAAN
MAKALAH ETIKA BISNIS DAN FUNGSI MANAJEMEN PERUSAHAAN
Disusun oleh :
Herlambang Satriyo Utomo (01221104)
FAKULTAS HUKUM EKONOMI & PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN KELAS A UNIVERSITAS NAROTAMA
JL. Arief Rachman Hakim 51.sukolilo Surabaya (60117)
Telp (031) 594 – 121
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami saya dapat menyelesaikan makalah ini.penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Etika Bisnis.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu H. Iga Ayu Nitya Dharmani,S.ST., SE,M.M selaku dosen mata kuliah Etika Bisnis yang telah membimbing saya agar dapat menyelesaikan makalah ini
Adapun juga tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis, dan judul makalah ini adalah ”Etika dan Fungsi-Fungsi Organisasi Perusahaan”
Akhirnya saya menyadari bahwah makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,dengan segala kerendahan hati, saya menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat untuk saya dan untuk pembaca
Surabaya,16 November 2021
Herlambang Satriyo Utomo
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.......................................................................................................................1
LATAR
BELAKANG..................................................................................................................2
RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................3
TUJUAN PENULISAN...............................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN ...........................................................................................................................5
ETIKA BISNIS ............................................................................................................................6
FUNGSI MANAJEMEN PERUSAHAAN..................................................................................7
BAB III
PENUTUP ......................................................................................................................................8
KESIMPULAN.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Etika adalah salah satu elemen penting yang harus diterapkan dalam lini kehidupan, salah satunya dalam berbisnis. Etika dapat diartikan sebagai peraturan tidak tertulis sebagai landasan norma dan perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh pihak yang terlibat. Jika itu di terapkan dalam hal berbisnis maka artinya adalah dalam berbisnispun kita juga memerlukan aturan yang menjadi landasan dalam berperilaku dan mengambil sebuah kebijakan. Penerapan etika dalam berbisnis bukanlah hal yang sia-sia melainkan banyak manfaat baik yang bisa diperoleh oleh banyak pihak yang terlibat, baik itu internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan perusahaan adalah karyawan dan pimpinan akan memiliki relasi yang baik, lalu suasana bekerja akan semakin kondusif dan suportif. Ini menjauhkan perusahaan dari praktik curang di dalam lingkungannya sendiri, menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan karyawan, perusahaan dan konsumen, serta perusahaan dengan perusahaan lain. Hal ini memberikan kredibilitas yang baik bagi perusahaan.
Selain etika, hal yang tidak kalah krusial dalam sebuah perusahaan adalah manajemen itu sendiri. Manajemen adalah sebuah tahapan komprehensif yang harus dilalui dalam membangun, mempertahankan, dan meningkatkan sebuah usaha. Tujuan adanya manajemen dalam mengolah sebuah usaha adalah mencapai sebuah tujuan perusahan dengan efektif dan efisien. Penerapan manajemen dalam perusahaan memberikan beberapa dampak yang positif, khususnya bagi perusahaan itu sendiri diantarannya yakni pencapaian tujuan menjadi lebih efisien, bisa meminimalisir kerugian, bisa membuat kebijakan yang lebih bijak, operasional bisnis itu sendiri juga lebih baik dan teratur, mampu menjalankan sistem yang terarah.
Fakta pentingnya penerapan etika dan manajemen dalam berbisnis baik secara teori maupun real belum cukup kuat mendorong seorang pengusaha menerapkan keduanya dengan baik. Masih banyak fakta yang menunjukkan seorang pengusaha yang tidak menerapkan etika dan manajemen dalam perusahaannya dengan baik, beberapa contoh diantarannya :
1. Perusahaan susu kental manis telah melanggar undang-undang perlindungan konsumen karena menampilkan iklan yang manipulatif dan tidak memberikan informasi yang jelas, benar, serta jujur.
2. Kebangkrutan pada PT. Sumalindo Jaya Lestari
Melihat realitas di atas mendorong saya sebagai penulis untuk membahas lebih dalam mengenai etika bisnis dan manajemen dalam perusahaan.
II. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika bisnis menurut para ahli dan bagaimana contoh penerapannya dalam berbinis ?
2. Apa saja yang harus diperhatikan dalam penerapan etika bisnis?
3. Apa fungsi manajemen bagi sebuah perusahaan?
III. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian etika bisnis
2. Untuk mengetahui bentuk penerapan etika bisnis dalam perusahaan
3.
Untuk
mengetahui pengertian manajemen
Untuk mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penerapan manajemen dalam perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
I. Etika Bisnis
1. Etika bisnis menurut para ahli
Berikut adalah beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli!
· Muslich
Menurut Muslich, etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal (2004:9).
· Sumarni
Menurut Sumarni, etika bisnis ini terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (1998:21).
· Bertens
Menurut Bertens, etika bisnis bahkan lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum (2000).
Sehingga bisa disimpulkan bahwa etika bisnis adalah suatu nilai yang menjadi koridor dan landasan dalam melakukan proses bisnis oleh seseorang atau suatu perusahaan.
2. Contoh penerapan etika bisnis dalam perusahaan
Menurut Muhammad Anas dalam
jurnalnya yang berjudul “Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Konteks antara
Produsen dan Konsumen” bentuk penerapan etika bisnis oleh seorang produsen
terhadap konsumennya adalah ketika hendak memproduksi suatu komoditas
haruslah mempertim-
bangkan alasan sosial kemanusiaan, bahkan sosial-kultural, yakni selain alasan
dibutuhkan oleh masyarakat juga perlu dipertanyakan implikasi positif yang
ditim-
bulkannya sebagai akibat diproduksinya suatu komoditas tersebut. Di samping
itu,
produsen juga mempunyai kewajiban untuk menyediakan pioduk yang aman bagi
konsumen, dan harus bertanggung jawab penuh jika terdapat suatu komoditas yang
jelek, berkualitas rendah dan merugikan konsumen. Selain itu, tanggung jawab lain yang harus dilakukan
oleh produsen adalah menjamin
adanya
kualitas produk-produknya pada satu sisi dan harga yang adil serta kebenaian
iklan
sebagai media informasi utama pada sisi lainnya.
Kualitas produksi dimaksudkan
sebagai jaminan bahwa produk suatu komoditas
sesuai dengan apa yang dijaminkan oleh produsen, baik melalui informasi maupun
iklan
3. Apa saja yang harus diperhatikan dalam etika bisnis
o Pengendalian diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan dengan jalan main curang dan menakan pihak lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang "etis".
o Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
o Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.
o Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
o Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
o Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.
o Mampu menyatakan yang benar itu benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan "katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait.
o Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
o Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan "gugur" satu semi satu.
o Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
Jika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.
o Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah.
Kebutuhan tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretika saat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya perkembangan globalisasi dimuka bumi ini.
Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis serta kesadaran semua pihak untuk melaksanakannya, kita yakin jurang itu akan dapat diatasi, serta optimis salah satu kendala dalam menghadapi tahun 2000 dapat diatasi.
II. FUNGSI MANAJEMEN PERUSAHAAN
Manajemen adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mengatur dan mengelola berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Adapun beberapa fungsi manajemen dalam suatu perusahaan yakni :
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Controlling
a. Planning
Planning (perencanaan) ialah penetapan pekerjaan yang
harus. dilaksanakan oleh kelompok
untuk mencapai tujuan yang digariskann. mencakup
kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk dalam pemilihan,alternatif-alternatif
keputusan.
Diperlukan kemampuan untuk mengadakan
visualisasi dan melihat ke
depan guna merumuskan suatu pola dari
himpunan tindakan untuk masa mendatang.
a. Organizing
Setelah
perencanaan, pada tahap pengorganisasian berarti proses kegiatan penyusunan
atau alokasi sumber daya organisasi organisasi dengan tujuan perusahaan yang
tertuang di dalam visi dan misi perusahaan, sumber daya organisasi, dan
lingkungan bisnis perusahaan tersebut.
Fungsi manajemen sumber daya organisasi yang dimaksud terbagi menjadi 3 (tiga)
macam, antara lain:
1) Sumber daya manusia (SDM), meliputi tenaga kerja/karyawan, baik dari level
operasional sampai dengan manajerial.
2) Sumber daya fisik, meliputi tanah, mesin, gedung, fasilitas perusahaan, dsb.
3) Sumber daya organisasional, meliputi brand/merk, prosedur dan kebijakan
(SOP/IK), sistem informasi dan teknologi, dan lainnya
b. Actuating
Fungsi pelaksanaan merupakan tindakan
yang bertujuan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang
sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
Dengan kata lain, fungsi manajemen pelaksanaan adalah proses implementasi dari
segala bentuk rencana, konsep, ide, dan gagasan yang telah disusun sebelumnya
baik pada level manajerial maupun operasional dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
c. Controlling
Fungsi manajemen ini bertujuan untuk
melakukan kontrol atau evaluasi terhadap kinerja organisasi. Poin ini juga
berguna untuk memastikan bahwa apa yang sudah direncanakan, disusun, dan
dijalankan dapat berjalan sesuai dengan aturan main atau prosedur yang telah
dibuat.
Selain itu, fungsi manajemen ini akan bisa memonitor kemungkinan ditemukannya
penyimpangan dalam praktik pelaksanaannya, sehingga bisa segera terdeteksi
lebih dini untuk dapat dilakukan upaya pencegahan dan perbaikan.
PENUTUP
Kesimpulan
Etika membahas nilai dan norma moral yang mengatur perilaku manusia baik sebagai individu atau kelompok dan institusi di dalam masyarakat. sedangkan norma merupakan aturan atau konvensi yang diberlakukan di masyarakat baik secara tersurat atau tersirat (yang bersifat informal dan tradisional). Etika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur,benar dan adil pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Pelaku
bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
Manajemen adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mengatur dan mengelola berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
(dewaweb, 2021)
(Sudraji 2010)
(Anas 2008)
(Akbar n.d.)
Comments
Post a Comment